Wednesday, March 30, 2011

HANYA ALLAH YANG TAHU HAKIKAT YANG SEBENAR 6

Bertamasya di alam Matematika Islam


Udah pada nonton“Smallvillle” pas adegan Clark menolong Chloe? Disaat yang bersamaan Clark sedang bermain Football, ketika itu Mba Chloe sedang dalam posisi akan ditikam oleh penjahat, dalam sepersekian detik itu Mas Clark berlari menolong chloe, saking cepetnya, segala sesuatu di sekitar terlihat diam, sampai pada ga “ngeh” kalau Clark berlari meninggalkan lapangan, mata chloe beserta penjahat pun tidak mampu menangkap gerakan super cepat Clark yang bermaksud menolong chloe. Selamatlah Chloe, dan menanglah sang jagoan dalam pertandingan football.
Ada lagi yang agak mirip dengan cerita fiktif di atas, kali ini kemampuan berpikir seseorang yang mampu memindahkan materi tubuh dan benda-benda yang disentuhnya, untuk menembus dimensi ruang dalam fungsi waktu yang sangat singkat. Pada Film “Jumper”, sang jagoan mampu berpindah tempat ke segala penjuru dunia hanya dalam hitungan sepersekian detik, dengan kekuatan pikiran!.
 Oke lah ya,..secara, namanya film bisa-bisa saja karangan sutradara, yang jadi pertanyaan, apakah ada kejadian nyata selain dua cerita fiktif di atas?
 Ternyata ada kawan, ada banget! bahkan lebih dahsyat!
 Masih ingat kisah yang diabadikan dalam AL-Quran, dimana seorang ahli kitab mampu memindahkan singgasana Ratu Saba pada zaman Sulaiman? Yang lamanya hanya memakan waktu sebelum nabi Sulaiman berkedip,(dengan catatan, jarak singgasana Nabi Sulaiman dengan Ratu Saba tidak kurang 60 Km) Setelah dihitung-hitung, kecepatan si ahli kitab ini mencapai 100.000 kali kecepatan cahaya!  Subhanallah
 Itu lah segelintir kisah yang sangat berkaitan dengan kecepatan dalam menembus dimensi Ruang bahkan mungkin dimensi waktu. Salah satu hal yang sangat menarik perhatianku. Selain aku memang terobsesi akan hal-hal ini, dalam Al-Quran pun kita dapatkan data yang relevan terhadap perhitungan manusia di masa kini yang berhubungan kisah di atas.
Padahal, salah satu ”hal” di alam semesta ini (menurut ilmu pengetahuan saat ini), ”hal” yang paling cepat perpindahannya adalah Gelombang Cahaya. Ya, ”cahaya”! Sebuah kata yang selalu menginspirasikan manusia yang cinta akan kata-kata itu sendiri...(maksudnya...?).
 Ok, balik lagi...
 Di bangku SMA, kita-kita sering dicekoki bahwa kecepatan cahaya itu adalah 300 Km/det. Padahal, secara akurasi, menurut ”Konferensi 17”, yang membahas Ukuran dan Satuan, didefinisikan bahwa pada 1 meter = Jarak tempuh cahaya dalam ruang vakum selama jangka waktu (1/299792458) detik. Dapat dikatakan, kecepatan cahaya = 299.279,5 Km/det.
Catet, angka di atas adalah ”sesuatu” yang paling cepat yang dapat dihitung manusia. Bagaimana kecepatan seorang ahli kitab tadi yaa? Sakti mandraguna banget dong....
”Trus? Udah? Gitu doang..?”
 Ya belon doong...sabar..

        Nah, ternyata selain kisah ahli kitab tadi, ada kisah yang lebih dahsyat kecepatannya, yang bahkan hingga kini ini manusia belum mampu menerjemahkan fenomena tersebut dalam sebuah perhitungan yang empiris dan akurat, hanya dalam limitasi estimasi.
 Tentu kisah tersebut adalah Kisah Isra’ Mi’raj-nya Nabi Muhammad SAW.
        Sebuah kisah awal diberlakukannya syariat sholat 5 waktu, merupakan salah satu amalan yang pertama kali dihisab di akhirat nanti, yang berlaku hingga manusia akhir zaman.
”Istimewanya dimane ya?!”

        Lebih dari istimewa kawan, bahkan Al-Qur’an sejak 14 abad lalu telah mengabadikan dalam surah Al-isra’ ayat 1 :
 
    ” Maha Penggerak Yang telah menjalankan hambaNya dari tempat berputar yang ditinggalkan ke tempat berputar yang di ujung yang kami beri perlindungan sekitarnya. Untuk kami lihatkan kepanya sebagian dari ayat-ayat Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Melihat.”

          Jadi, hanya kira-kira kurang dari 10 jam Rasulullah melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj. Dari ayat pula dapat kita perkirakan kecepatan Malaikat sekitar 50 x C { 50 kali kecepatan cahaya}. Sehingga malaikat Jibril tidak mampu untuk mangantar Rasulullah hingga ke langit ke-7.
          Mari kita bertamasya dengan Matematika dalam usaha menerjemahkan fenomena kebesaran Allah pada peristiwa Isra’ Mi’raj:
            Peristiwa ini menggambarkan bahwa alam semesta ini terdiri dari 7 lapis langit, ”ujung” dari 7 lapis langit sendiri masih menjadi misteri ilmu pengetahuan hingga detik ini.
            Berdasar data bahwa kecepatan cahaya = 299.279,5 Km/det, dapat kita ketahui :
I.                    Langit lapis 1 (Merupakan sistem Tata Surya) dimana diamater tata surya sekitar 0.005 tahun cahaya. Jadi, dengan kecepatannya, cahaya membutuhkan waktu 0.005 tahun untuk berangkat dari matahari hingga ujung tata surya (planet pluto).
II.                 Langit lapis 2 (kumpulan dari Tata Surya, disebut Galaksi, sekitar 100 milyar bintang/matahari) dengan jari-jari = 50.000 tahun cahaya
III.               Langit lapis 3 (kumpulan dari milyaran galaksi, disebut Nebula) : jari-jari sekitar 50x1014 tahun cahaya.
IV.              Langit lapis 4 (Kumpulan Nebula) jari-jari 50x1025   tahun cahaya.
V.                 Langit lapis 5 (Kumpulan dari Kumpulan Nebula, Grup Nebula) jari-jari 50x1036 tahun cahaya.
VI.              Langit lapis 6 (Kumpulan Grup Nebula, Guci) jari-jari 50x1047  tahun cahaya.
Dan terakhir
VII.            Langit lapis 7 (alam semesta) jari-jari sekitar 50x1058 tahun cahaya!
 
Jadi, seberkas cahaya membutuhkan waktu selama :
500.000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000 tahun cahaya! untuk menuju langit ke 7 dari bumi.

Sedangkan malaikat membutuhkan waktu selama:
10. 000. 000. 000. 000. 000. 000.000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. tahun cahaya!
 Misal, perjalanan yang dilakukan bolak balik (berarti harus dikali 2), tetapi kalau dari langit ke-2 ke langit-7 harus bolak balik sebanyak 10 kali,maka :

Misal = jarak : J dan jarak bumi ke langit ke-2 : b
Didapat Jarak Semesta (S) : (J-b) x 10 + 2 b = 10 J – 10b + 2b = 10J – 8b.
 Ok, sekarang kita masukkan S dengan angka-angka lama waktu cahaya merambat :
 10 J = 5. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000.000. 000. 000. 000 tahun cahaya
b = 50.000 tahun cahaya, maka 8b = 400.000 tahun cahaya.
 
So, S = 10J - 8b
          = 5. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000.000. 000. 000. 000 - 400.000 ) tahun Cahaya..!

Dengan kecepatan (V) = S/t , dimana asumsi lama perjalanan Rasulullah dari jam 7 malam sampai jam 5 pagi = 10 jam = t
Subhanallah...benar-benat di luar jangkauan akal manusia...kita tak dapat membayangkan kecepatan macam apa itu kecuali yang Maha Penggerak yang melakukan itu semua.

 Pertanyaan Besar :
 Dengan kecepatan maha dahsyat itu, terdapat kemungkinan Rasulullah mengalami fenomena sesak nafas ataupun punggung terasa berat ketika dalam perjalanan. Bagaimana Al Qur’an menjawabnya?
  Sebelum menjawab dgn ayat, ada sebuah analogi dalam menjawab persoalan ini:
             Andaikan rata-rata manusia mampu menahan nafas selama 29 detik. Misal si Fulan melewati terowongan hampa udara dengan kecepatan V1, dimana harus manahan nafas selama 30 detik. Maka, Fulan mengalami sesak nafas selama 1 detik.
            Sekarang, kecepatan si Fulan ditambah menjadi V2, dimana dengan kecepatan V2 si Fulan hanya perlu menahan nafas selama 29 detik. Artinya, si Fulan akan bilang ’pas” tidak mengalami sesak nafas, sesuai dengan kemampuan menahan nafas selama 29 detik.
            Kalau kecepatan V2 ditambah lagi menjadi V3, dimana Fulan hanya perlu menahan nafas selama 1 detik. Bisa dibilang bahwa Fulan tidak menahan nafas karena 1 detik ekuivalen dengan kecepatan jantung.
            Ok, bagaimana kecepatan dari V3 ditambah lagi menjadi Vx (infinity)?
Dimana Fulan hanya membutuhkan waktu melewati terowongan selama sepersekian milyar detik.
Kalo jantung bisa ngomong, ”Ane belom berdenyut ente udah sampe”..!
 Senada dalam Al-Qur’an, dalam surah Al Insyirah ayat 1,2, dan 3 :

  1. Bukankah Kami telah lapangkan bagimu dadamu (waktu Isra’)
  2. Dan Kami telah turunkan bebanmu darimu (ketika mi’raj)
  3. Yang memberatkan punggungmu?

Terjawab khan?!
 Jadi, ”siapa dan apa” yang mampu menggerakkan manusia dalam sebuah velositas dengan akselerasi tak terbatas hingga menjadi sebuah energi eksitasi yang mampu mentranslasikan dalam orde yang tak hingga, hanya Allah-lah Sang Maha Penggerak = SUBHAANA.
 Subhanallah ya, betapa terbatasnya akal manusia dalam menerjemahkan kekuasaan Allah, untuk satu fenomena ini, kita belum (dan mungkin tidak akan) mampu menjawab dimana ’arsy Allah dan bagaimana Tujuh lapis langit itu sebenarnya. Untuk ke arah sana, itu sudah di luar kemampuan manusia. Wallahu’alam
    
Reflection :
  1. Demi bintang ketika berkeinginan
  2. Tidak sesat sahabat kamu (Muhammad) dan tidak ia bodoh
  3. Tidak ia katakan dari keinginannya.
  4. Tidak dia melainkan wahyu yang diwahyukan
  5. Diajar dia oleh Yang Dahsyat Kuat
  6. Yang mempunyai bentuk simetris, maka kemudian ia medarat
  7. Dan dia di ufuq secara rinci
  8. Kemudian mendekat dan merapat
  9. Maka adalah dia ukuran dan busur panah atau lebih dekat

QS An-Najmu (1-9)

Taken from :
Holy Qur’an 
Fahmi Basya.”Matematika Al Quran”. Diakses dari Pusat studi Islam dan Kepurbakalaan.

"Semoga kita tergolong hamba-hamba Allah yang selalu metadabburi ayat-ayat cinta Nya...."   

No comments:

Post a Comment