Wednesday, March 30, 2011

HANYA ALLAH YANG TAHU HAKIKAT YANG SEBENAR 2

Dunia Maya Yang Menyesatkan

Sejak manusia pertama diturunkan di bumi ini, bumi sudah menjadi tempat ujian bagi manusia. Ujian dalam menjalankan perintah Allah Swt, ujian kemampuan dalam menjaga kelangsungan hidupnya serta bagaimana manusia bisa menjadikan dirinya berguna bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya.
Banyak manusia yang menemui kegagalan dalam ujian tersebut. Termasuk juga anak Adam As. bernama Qabil yang akhirnya menjadi pembunuh pertama di muka bumi karena teperdaya oleh kecantikan lahirian adik perempuan saudaranya sendiri, Habil yang dibunuhnya.
Begitu juga kisah Qarun di masa Nabi Musa As, yang menolak perintah Allah Swt untuk berzakat berupa sebagian kecil hartanya karena teperdaya oleh kilauan harta dunia, sehingga akhirnya dia ditenggelamkan ke dalam bumi dengan sebuah gempa dahsyat beserta seluruh hartanya.
Kedua kisah dari Alquran di atas adalah dua contoh kejadian bagaimana manusia bisa tertipu oleh materi duniawi yang sebenarnya adalah semu belaka. Pengertian ini bukan ungkapan puitis, tapi benar-benar bisa dijelaskan secara ilmiah. Bukan hanya materi isi bumi dan bumi, bahkan seluruh alam semesta ini adalah maya alias tidak ada.

Pemberian nama adalah penyebab utama eksistensi
Kalau setiap bayi manusia yang terlahir di muka bumi ini tidak diberi nama, kira-kira apa yang akan terjadi? Tidak akan ada eksistensi pribadi. Semua orang akan saling memanggil dengan sebutan, “Hai, manusia!”. Kalau seandainya tidak disebut dengan manusia, maka dengan apa kita dipanggil? “Hai, tulang dan daging yang berjalan!”. Dan seterusnya, yang pasti akan semakin terdengar menggelikan dan aneh kedengarannya.
Nama ternyata adalah penyebab utama munculnya eksistensi. Dengan nama-nama benda yang diajarkan oleh Allah Swt kepada Nabi Adam As, manusia pertama, setiap benda dan makhluk memiliki eksistensinya.
Selain itu nama adalah penyebab tersembunyinya kebenaran hakiki tentang sesuatu. Karena diberi nama tersembunyilah kebenaran bahwa gadis cantik yang dikagumi banyak orang itu ternyata hanyalah seonggok tulang yang dibungkus daging. Saya yakin ketika Anda – yang laki-laki tentu saja - memandangi seorang gadis yang cantik pasti lupa bahwa dia sebetulnya merupakan susunan tulang yang dibungkus daging. Kecuali Anda seorang kanibal, pemakan manusia. :)

Materi adalah energi yang memadat
Sekarang kita akan meninjau materi dari strukturnya dan asal mula terjadinya. Sebagai contohnya adalah tubuh manusia. Mari kita uraikan.
Tubuh kita ini adalah sebuah organisasi besar. Dari luar tampak kepala, badan utama dan anggota badan, yakni dua kaki dan tangan. Ditinjau dari dalam maka tubuh merupakan kumpulan beberapa organ tubuh yang saling bekerja sama. Setiap organ tubuh adalah merupakan organisasi beberapa jaringan sel yang mempunyai tujuan kerja yang sama. Setiap jaringan sel adalah kumpulan beberapa sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Sel itu sendiri adalah bagian terkecil dari makhluk hidup yang terdiri dari membran sel, sitoplasma, inti sel, ribosom dan lain sebagainya. Zat-zat penyusun sel antara lain adalah air, lemak, karbohidrat dan protein. Sampai di sini sudah pasti anda tidak akan melihat seorang manusia lagi, kan?
Selanjutnya kita menguraikan zat-zat penyusun sel tersebut. Sebagai contoh paling mudah adalah air. Air adalah zat cair yang merupakan organisasi dari gugus-gugus molekul air atau H20. Molekul air atau H20 merupakan rangkaian dua ion, yakni H+ dan OH-. Kita menguraikan ion OH- menjadi satu atom O atau Oksigen dan H atau Hidrogen. Kita ambil contoh atom Oksigen. Atom oksigen mempunyai 8 elektron, 8 proton dan 8 neutron. Atom adalah partikel yang terkecil dari materi, sedangkan proton, neutron dan elektron adalah muatan dari atom, di mana proton bermuatan positif terdapat di tengah, neutron bermuatan netral terdapat di tengah bersama proton dan elektron bermuatan negatif mengelilingi inti atom pada orbit. Perkembangan sains terakhir telah menemukan bahwa sebuah proton merupakan ikatan dari 3 quark yang saling menguatkan.
Proton dengan proton ada gaya tolak-menolak, tapi karena ada neutron terjadilah ikatan antar proton dengan proton di mana neutron sebagai penyambungnya. Ikatan inilah yang menjadi dasar terbentuknya materi. Sedangkan gaya tarik menarik antar proton dan elektron berpadu dengan gaya sentrifugal elektron yang menyebabkan elektron tetap pada lintasan orbitnya sehingga struktur atom menjadi tetap.
Jadi kalau materi terbentuk dari ikatan beberapa proton dan neutron serta elektron yang berpotensi energi, maka bisa dikatakan bahwa materi terbentuk dari energi yang memadat.

Kenapa materi bisa dilihat dan disentuh?
Materi ternyata tidak seperti yang dibayangkan oleh kita selama ini, yang berwarna, berasa, berbau, bisa diraba dengan panca indra kita. Yang kita bayangkan sebagai materi, yaitu tubuh kita, kamar kita, rumah kita, dunia dan seluruh alam semesta, pada kenyataannya tidak lain adalah energi. Lalu, apa yang membuat segala sesuatu di sekitar kita dapat dilihat dan disentuh?
Alasan mengapa kita merasakan benda-benda di sekitar kita sebagai materi adalah tabrakan elektron-elektron di kulit-kulit orbit atom dengan foton, dan atom yang saling tarik dan tolak sesamanya.
Anda bahkan sebenarnya tidak memegang buku yang menurut Anda sedang dipegang. Sebenarnya, atom-atom tangan Anda tolak-menolak dengan atom-atom buku, dan Anda merasakan sensasi sentuhan tergantung intensitas gaya tolak ini. Seperti yang telah disebutkan ketika membahas struktur atom, mereka dapat saling mendekat sedekat diameter sebuah atom. Padahal, atom-atom yang mampu sedekat ini hanyalah atom-atom yang saling bereaksi. Jadi, kalau atom-atom dari zat yang sama saja tidak dapat bersentuhan, apalagi kita. Tidak mungkin kita menyentuh materi yang kita pegang, meremas atau mengangkatnya dengan tangan kita. Bahkan, bila kita dapat berada sedekat mungkin dengan benda di tangan kita, kita akan terlibat dalam reaksi kimia dengan objek tersebut. Dalam hal ini, sangat tidak mungkin bagi manusia atau makhluk hidup lain untuk bertahan hidup walapun hanya satu detik. Makhluk hidup akan langsung bereaksi dengan materi yang dia injak, duduki, sandari, dan akan berubah menjadi sesuatu yang lain.
Gambaran akhir yang muncul dalam situasi ini adalah kita hidup di dunia yang 99,95% terdiri dari kekosongan berisi atom-atom yang hampir seluruhnya merupakan energi. Sebenarnya kita tidak pernah menyentuh apa yang kita anggap "kita sentuh dan kita pegang". Jadi, sejauh mana kita mengindra materi yang kita lihat, dengar atau cium? Apakah substansi-substansi ini benar-benar seperti apa yang kita lihat dan dengar? Sama sekali tidak. Hal ini sudah dibahas pada warta berjudul “Apakah Alam Semesta Dan Kita Benar-benar Ada?”

Dunia maya yang semu
Ketika Anda menonton televisi sadarkah anda bahwa artis yang tampil di layar adalah gambar dan bukan artis yang sesungguhnya? Proses menghasilkan gambar pada layar sebuah televisi tabung dimulai ketika elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bahan yang memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung.

Ketika sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung televisi, dia akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu berpendar secara temporer.

Setiap tempat tertentu mewakili piksel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur piksel-piksel tersebut untuk berpendar dengan intensitas cahaya tertentu. Dari piksel-piksel tersebut, dapat dibentuklah gambar.

Teorinya, untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari kiri ke kanan, menyebabkan piksel-piksel tadi berpendar dengan intensitas cahaya sesuai dengan tegangan yang telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua garis horizontal yang ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan mati sementara untuk mengulang proses yang sama untuk menghasilkan gambar yang berbeda. Makanya Anda dapat nonton objek yang seolah-olah bergerak di layar televisi.
Nah, apa bedanya dunia kita ini dengan layar televisi. Gambar yang kita lihat di layar televisi merupakan hasil pancaran elektron-elektron dari atom-atom, begitu juga dengan seluruh isi alam semesta ini merupakan hasil loncatan elektron-elektron dari atom-atom. Jadi kalau gambar di televisi adalah semu, maka tidak keliru kalau dikatakan bahwa dunia dan segala isinya juga semu.

Hakikat hidup menghindari penyesatan dunia
Mungkin muncul pertanyaan di benak Anda, untuk apa kita hidup di dunia kalau memang dunia ini semu?
Jawabannya adalah kita hidup untuk 3 hal yang bukan materi:

1.Amanah dari Allah untuk menjalani hidup di dunia dan mematuhi perintahNya
2.Muamalah sesama makhluk sebagai ladang amal
3.Barokah dari Allah atas amal-amal untuk di dunia dan akhirat

Ketiga hal ini tetap memerlukan materi sebagai alat atau sarana. Tetapi akan menjadi salah apabila kita menjadikan materi yang semu sebagai tujuan hidup, karena akan membuat kita lupa dengan hakikat hidup di dunia, yakni ketiga hal tadi. Kalau kita tertipu oleh materi sama artinya dengan disesatkan oleh dunia. Sebagaimana dengan firman Allah Swt di dalam Alquran:

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”. (Q.S. Al-Ankabut: 64)

Wallahua’alam.



Sumber gambar : http://mama-galang.co.cc/wp-content/uploads/2008/12/dunia-maya1.jpg

No comments:

Post a Comment